Sebagian dari kita mungkin
berpikir bahwa ketika kita mengisi rumah dengan mainan sebagai pengganti
ketidakhadiran kita dirumah. Kita menggunakan kejutan pada si kecil sebuah
mainan yang mereka sukai untuk menggantikan rasa bersalah kita karena tidak
bisa hadir bersama mereka. Setiap harinya kita dipenuhi dengan kesibukan yang
bisa menyabotase keterikatan emosi kita dengan anak-anak. Sebuah dilema, pengorbanan
kita untuk kebahagiaan anak telah menyita waktu kita bersama mereka. Namun jika
terus menerus dilakukan dan menggerus waktu yang berkualitas antara kita dengan
anak, kebiasaan ini bisa menghilangkan koneksi orangtua dengan anak-anak.
berikut adalah kebiasaan yang tampak sepele namun berpotensi menjauhkan
hubungan kita dengan anak.
Kita
membawa gawai kita kemanapun kita berada untuk mempermudah mengecek pesan dan
koneksi kita dengan media sosial. Untuk 1
atau 2 menit saja. Namun beberapa menit yang kita tunjukkan kepada mereka
menunjukkan bahwa keberadaan kita bersama mereka tidak begitu berharga karena
terganggunya perhatian kita karena gawai (meskipun kita tidak berpikir begitu).
Orang
tua yang menghabiskan banyak wktunya di depan elektronikk alat. Bisa
memunculkan perilaku negatif anak untuk mendapatkan perhatian dari orang
tuanya, menurut Rebecca Ziff, LCSW, seorang psikoterapis yang spesialis
dibidang anak, remaja dan keluarga.
Cobalah
untuk meninggalkan ponsel di tempat yang jauh dari jangkauan, meskipun anda
berpikir tidak masalah jika diberikan di saku, dan hanya melihat sebentar itu
akan menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Lebih baik menyediakan waktu yang
berkualitas dengan anak tanpa gawai.
2.
Membawa Pekerjaan saat bersama
anak

Sulit
bagi orangtua modern untu benar-benar melepaskan diri dari pekerjaan. Meskipun
kita sudah berada di rumah. Buatlah batasan pekerjaan ketika sedang ada di
rumah. Ketika memang harus merespon pesan terkait tentang pekerjaaan, maka
balaslah email dengan waktu yang sudah anda jadwalkan dan kemudian segeralah
mengakhiri pekerjaan tersebut
3.
Tidak peduli dengan diri
sendiri
Menurut
Ziff, sangat sulit menyesuaikan diri dengan kebutuhan orang lain bila kebutuhan
kita sendiri tidak terpenuhi. Energi kita berkurang , mudah kesal dan sensitif,
lelah, stres dan akan menjadi waktu yang sulit untuk menikmati waktu bersama
anak.
Kenali
kebutuhan kita dan cara kita untuk mencapainya. Jika itu tampak sangat luar
biasa, maka kenali satu kebutuhan mendesak – seperti tidur, bimbingan spiritul,
gerakan, makanan, nutrisi dan berikan itu pada diri kita sendiri terlebih
dahulu.
4.
Mengganti kehadiran dengan
hadiah

Terlalu
sering ortu menghabiskan banyak uang untuk membelikan anak hadiah dan tidak
dibarengi dengan quality time yang
cukup dapat menjauhkan ikatan orang tua dengan anak.
5.
Membandingkan dengan anak lain
atau anda di masa kecil
Hargai
perasaan anak anda dan pengalaman mereka dengan tidak menjadi sok tahu.
Bagaimanapun setiap orang berbeda secara emosi dan pengalaman. Setiap orang
layak untuk merasakan apa yang mereka rasakan. Kita tdak perlu menge-judge bahwa apa yang mereka rasakan
tidak perlu.
6.
Menggunakan pertanyaan tertutup
Kuncinya
adalah menggunakan pertanyaan terbuka dan tidak langsung mengambil kesimpulan
terlalu cepat. Dengan menggunakan pertaanyaan terbuka akan membuat anak tidak
merasa diinterogasi.
Sekali lagi. Koneksi dengan
anak kita akan terjadi ketika kita mampu mendengarkan mereka. Pada akhirnya keterikatan
emosional adalah hadiah terbesar anda kepada anak anda. Baik kita melakukannya
dalam waktu satu jam, atau beberapa menit dalam sehari. Tetapi jika kita rutin
melakukannya maka akan ada perubahan yang berarti dalam hubungan kita dengan
anak.
Koneksi adalah hal yang
dibutuhkan dalam hidup. Hubungan orang tua dan anak adalah hal yang spesial,
namun hubungan ini membutuhkan pemeliharaan yang konsisten.
Keterhubungan adalah kebutuhan
dasar untuk setiap orang, dan membuat koneksi fisik dan emosi dengan orang tua
adalah hal yang benar-benar dibutuhkan oleh anak. Menghadapi disconnected relationship, anak dapat
memiliki keccemasan, rasa tidak aman, kesalahpahaman, marah dan perasaan
negatif lainnya. Memilki koneksi yang kuat akan membuatkan perasaan yang
positif seperti penerimaan, merasa diperhatikan yang akan membantu anak memilih
perilaku yang baik.
Sumber :
Tidak ada komentar :
Posting Komentar